secangkir kopi pada kepulan kretek merupakan penuangan dari mata liarku menatap kehidupan yang semakin unik .. salam sejahtera bagi semua ( t-wong )

Selasa, 05 Mei 2009

MENIKMATI SUNYI ( sebuah kontemplasi diri sendir )

MENIKMATI SUNYI

(sebuah kontemplasi diri sendiri)

seperti menikamkan telunjuk jari pada hasrat hati, dan menguburkan semua yang terpandang mata, agar tak ada lagi sampah-sampah yang melekat dan menghamburkan bunyinya...

Mencoba melarikan kembali kisah penciptaan manusia, ADAM dan HAWA, benarkah mereka mahluk pertama di muka bumi ini, lantas kemana tali silsilah yang terjadi... Adam dan Hawa..makammu ada di mana, bukti keberadaanmu ada di mana... duh..suatu kisah yg ditorehkan

manusia ..apakah untuk meninabobokan atau untuk apakah..

Mencoba merintis ... kehadiran Adam dan Hawa... mencoba menelaah kejadia dan peninggalan yang dipatrikan jaman, pada fosil fosil, tergugah hasrat..Benarkah Adam dan Hawa manusia

pertama, atau hanya kiasan..jika iya, mengapa dipercaya.... !!!**((())))

Adam dan Hawa... pencarian manusia, diputuskan pada teori yang dibantah dengan banyak alasan, lantas mengapa manusia diberikan akal dan pikiran..jika tak bisa digunakan , apa bedanya kita sama

mahluk yang ada dibumi lainnya...,

Adam dan Hawa, sudah tak ada, ataukah memang tak pernah ada..suatu pertanyaan sunyi yang menarik...dan bagaimana kabar tentang terusirnya dia dari surga

SURGA dan NERAKA..apakah itu... bagimana manusia bisa menemukan kata-kata itu..., apakah untuk menakuti selagi kita anak-anak akan berbuat sesuatu... nah kembali SURGA NERAKA seperti ADAM HAWA... dimanakah akal manusia menjangkaunya... kembali sunyi dan merenungi

Sunyi kita yang memuja sunyi, menikmati bunyi yang tak bersuara, menarikan tarian yang tak bergerak, melahirkan irama dan nada yang berkumandang dalam hati..menjadikan larik-larik dalam bait bait dan menelusur pada sapuan goresan-goresan pada bidangnya..kembali kita mencoba menikmati sunyi..seperti menikmati mengapa alam ini ada dan kita ada di alam ini... mencoba menelusur pada ruang-ruang yang dipungkiri dan ragu untuk di masuki,

Aaah.. kadang kita memuja diri sendiri, mengasihi diri sendiri, menertawai diri sendiri,..tatkala tawa-tawa yang terjadi di alam nyata semakin lantang, yang jelas sudah tak terdengar lagi di alam sunyi kita, karena tawa kita jauh lebih hingar bingar...menepiskan semua bunyi...

Kucoba memilah pilah sunyi-sunyi yang kulalui,kunamai setiap sunyi yang menghampiri, karena setiap sunyi mencoba memberikan pesan dan kisahnya sendiri, seperti aku yang mencoba menembuskan alam pikiranku akan pencitraan kisah ADAM dan HAWA ataupun

SURGA dan NERAKA, dimana akal dan pikiran mengalami titik pertempuran sunyinya,

yang makin mengelitiki menyadari kehadirannya sebagai manusia bebas, mencoba menjebolkan kotak-kotak dan bilik-bilik yang ditanamkan oleh semua penanamnya selagi kita masih orok merah dan setelah kita pada usia kita ini... semakin besar hasrat hati menguak misteri dari sunyi itu sendiri, sunyi yang diciptakan dan dibenamkan pada benak kita agar semua kenyataan tak terungkap... ya

manusia juga mencoba mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam sunyinya masing-masing...

jika dalam ramai tak menemukan jawaban, ya tinggalkan ramai tersebut, mengapa di ikuti...tetapi apakah yang mengatakan keblinger itu tahu jawabannya..atau setelahnya mereka masuk ke ruang sunyinya masing-masing dan mencoba menikmati sunyinya,,,hanya satu kata yang

kumiliki... malu.. itu saja , yang membuat mereka tak berani mencoba menguak sebuah ... misteri.... hehe..misteri sunyi kadang menguras energi, menangkan tanda-tanda yang melintas dalam kesunyian, mencoba menemukan simbol-simbol yang tersembunyi dari setiap tarian peristiwa-peristiwa, dan kita akan bijak memaknai, betapa dasyatnya kehidupan yang kita miliki, bukan pada besaran materi yang kita capai yang dalam jentikan jari bisa musnah, tetapi pencarian diri

Dalam sunyi akan melahirkan sebuah anugrah tersendiri, dan semakin kita mensyukuri bahwa kita bisa hadir di bumi ini...

DAN SUNYI SEMAKIN MENJADI DALAM BINGARNYA

Kamis, 30 April 2009

SERIGALA 2


SERIGALA 2

SERIGALA


SERIGALA

Selasa, 28 April 2009

KISAH TAMAN SARI

Rangkaian Puisi “ Taman Sari “


1.LAGI SUNYI


ku hanya ingin sendiri
menikmati riuh bunyi bunyi
dari aksara aksara bisu yang bernyanyi
menata nada dalam bait bait
menyematkan rasa pada kata
menumpukan suasana dalam kalimat

tersenyum sendiri
menyimak apa yang tersaji
tak olah seperti tarian
gerakannya seiring gending
ditabuh sewaktu waktu

menari dan terus bernyanyi
dalam gemulai orkestra sunyi
bercampur canda haha hihi
masih saja tak berubah arti

naik naik kepuncak gunung
ternyata gunungnya tinggi tinggi sekali
sementara bebek angsa masih sorong sorongan
dalam danau ilalang yang menari dibuai angin
dan kau masih belum sadar diri
ada serigala menyeringai


1 + 1 = ~

1 + 1 = ~


satu tambah satu menjadi tak terhingga
jika terluang waktu mampir dan singgahlah
ada perjamuan walau tak meriah seperti pesta
hidangan kembang tujuh rupa agar wajah tak lupa

satu tambah satu tetap tak terhingga
perhatikan baik-baik wajah yang ada
apakah itu mewakilin diri anda
kalau bukan ya abaikan saja

satu tambah satu sangat tak terhingga
ingatlah mencontreng tanda gambar
jika lupa pada wajahnya
jika tak mau juga tak mengapa

satu tambah satu tambah tak terduga
lipat dan pulanglah
biarkan orang yang melanjutkan

MATI

MATI


tak tahu mengapa
otak selalu menyeret jemari
menarikan nada-nadanya
pada bait-bait jejeran aksara
pada kisah-kisah yang tak kunjung selesai

HUJAN DI PENGHUJUNG MUSIM

HUJAN DI PENGHUJUNG MUSIM

tangis yang kian mengumpal
menekan sesak isi dada dan seluruh penjuru nadi
dan hujan yang turun seakan mengiringi
dalam derasnya terbias bejana hati yang rapuh

bayangan itu selalu kembali dan kembali
seakan kutukan dari masa-masa yang kualami
dan hujan semakin menyalakan bayangan itu
seterang matahari yang terbit di malam hari

aku harus membunuhmu berkali kali
agar bayangan itu lari dan lari
aku harus membunuhmu hujan
agar tak terbias lagi cahaya bejana itu

aku harus membunuhmu
agar engkau hidup dan menjadi berarti