HUJAN DI PENGHUJUNG MUSIM
tangis yang kian mengumpal
menekan sesak isi dada dan seluruh penjuru nadi
dan hujan yang turun seakan mengiringi
dalam derasnya terbias bejana hati yang rapuh
bayangan itu selalu kembali dan kembali
seakan kutukan dari masa-masa yang kualami
dan hujan semakin menyalakan bayangan itu
seterang matahari yang terbit di malam hari
aku harus membunuhmu berkali kali
agar bayangan itu lari dan lari
aku harus membunuhmu hujan
agar tak terbias lagi cahaya bejana itu
aku harus membunuhmu
agar engkau hidup dan menjadi berarti
0 komentar:
Posting Komentar