secangkir kopi pada kepulan kretek merupakan penuangan dari mata liarku menatap kehidupan yang semakin unik .. salam sejahtera bagi semua ( t-wong )

Selasa, 28 April 2009

HUJAN DI PENGHUJUNG MUSIM

HUJAN DI PENGHUJUNG MUSIM

tangis yang kian mengumpal
menekan sesak isi dada dan seluruh penjuru nadi
dan hujan yang turun seakan mengiringi
dalam derasnya terbias bejana hati yang rapuh

bayangan itu selalu kembali dan kembali
seakan kutukan dari masa-masa yang kualami
dan hujan semakin menyalakan bayangan itu
seterang matahari yang terbit di malam hari

aku harus membunuhmu berkali kali
agar bayangan itu lari dan lari
aku harus membunuhmu hujan
agar tak terbias lagi cahaya bejana itu

aku harus membunuhmu
agar engkau hidup dan menjadi berarti

0 komentar:

Posting Komentar