PEMILIK BUMI
Berkendaraan cuaca
Kumpulan lalat sampah
mengabaikan zikir dan pikir
asik melumat luka dan nanah
kebodohan yang mengunung
menyesakkan mengerus waktu
jika kau tanyakan
ada berapa banyak hitungan waktu
kan kau temukan jawaban yang tak menentu
dan teori teori menjadi beku
mereka kumpulan lalat
dalam luka yang kian mengkilat
berhaburan nada-nada serak binasakan malam-malam
mereka tak memberi arti
hanya meneteskan sedikit nafas
bagi kehidupan pada luka-luka di tumpukan sampah
jika kau tanya siapa mereka
mereka lah sesungguhnya pemilik bumi
hadir dari gelap dan menghantarkan terang
sekalipun tak benderang , bias nya terasa hangatkan jagat raya
menyelusup pada jiwa-jiwa yang bergentayangan
menarikan irama malam-malam mereka
menjadi seterang siang mereka
mereka tak akan lekang oleh jaman
tak menjadi jalang karena petualangan
tak membinasakan karena luar biasa
karena mereka adalah biasa
mereka menghamburkan kata
sebebas kata berpihak pada siapa
tak ada yang mendakwa
hanya tawa yang mengema
mengeser awan-awan mendung
membiarkan matahari dan bulan berebutan
menyinari bumi abaikan susunan waktu
jiwa-jiwa akan terus menari nari
sekalipun jasad segera kan berkalang hari
mereka tak akan pernah perduli
percaya akan ada reikarnasi
yang membelah diri sesuka waktu
menjadikan semua yang terjanji
menjadi tak berarti
0 komentar:
Posting Komentar