9. BAYI dan RAJA
Semua mata hanya bisa tertunduk
Hanya mata elang yang mengitari seluruh isi ruangan
Bayi merah merangkak menuju singgasana...
Raja hanya bisa terdiam dan menyurutkan kakinya ke belakang
Bayi memandang katak yang menjadi hidangan
Dalam anggukannya seketika kawanan elang menyambar bebek dang angsa
Mencabik-cabik dan menghias ruang pesta dengan darah bebek dan angsa
Raja hanya terdiam... jangkrik belalang tersenyum di kisi-kisi jendela
Kawanan kelelawar kembali berputar membentuk payung lingkaran
Membersihan jalan bayi yang merangkak menuju singgasana
Bayi yang belum genap harinya menghuni bumi
Menggantikan sang raja memangku singgasana
Dalam kawanan kelelawar dan elang
Dalam naungan serigala dan lelaki tanpa bola mata
Dan bayi kembali tersenyum
Matanya menyosot tajam pada kawanan elang
Kepada jangkrik dan belalang
Kepada jasad katak di meja hidangan
Kepada raja yang kehilangan mahkota
Kepada semua undangan pesta
Senyumnya mengembang dan
Pecahlah tangisnya.....
seketika itu juga langit langsung bergulung membentuk bukitan hitam
petir dan kilat berlomba-lomba bersautan dan langit mencurahkan air berwarna merah
membasahi Taman Sari dan mendidihkan air kolamnya...memuntahkan airnya membasahi ilalang
dan bayangan yang terus membesar keluar dari dalam meliuk-liuk menuju ke angkasa
0 komentar:
Posting Komentar