5.KERANJANG DALAM ILALANG
semua masih terpana
rembulan kian pucat kehabisan darah
langit mulai memerah
jangkrik belalang menimbun wajah pada akar ilalang
hanya bola mata katak yang kian membesar
menatap pada selendang
merasa iri mengapa bukan diri yang disayang
gemulai putri mengiring langkah serigala
pada rimbun ilalang mereka berhenti
menyibak ilalang menatap keranjang belukar duri
tergolek bayi mungil segar berkalung ari ari
tertidur beralas anyaman duri dan berselimut embun
sang putri tersenyum...
serigala kian menyeringai dan matanya kian membara
diangkatnya bayi yang belum mengenal hari
diletakan ujung jarinya pada kening sang bayi
lalu...
diacungkanya bayi tersebut ke angkasa
langit yang memerah semakin merah
entah apa yang di ucapkan
seketika kilat, petir berebutan bersautan
burung bangau langsung menjejak pucuk beringin
tak juga menemani bumi
bebek dan angsa melanjutkan tarian
bola mata katak pecah
jangkrik dan belalang kian dalam
bayi mungil tersenyum
kedua bola matanya berbinar
sang putri berlalu
selendang pelangi mengibaskan kembali kamboja dan melati
serigala menatap sang bayi
yang merangkak keluar keranjang
mengapai leher serigala
dan...
mata serigala perlahan sayu
menetes darah dari lehernya
di jilati sang bayi lalu berlalu meninggalkan taman sari
sang bayi tersenyum
taman sari bertambah sunyi
langit menebar aroma
burung bangau terpaku
0 komentar:
Posting Komentar